Jawa, Ngapak, Sunda boleh!

@gunung api purba
Tidak ada suku! Jawa, Ngapak, Sunda boleh!

Orang yang tidak diakui sukunya??? Pernah ga sih kalian ngatain orang tidak punya suku? Atau bahkan kalian yang jadi korbannya. Hehe
Jadi begini, saya orang Jawa Barat asli. Tapi saya suku Jawa bukan Sunda, sehari-hari berbicara dengan bahasa Jawa (NGAPAK), bahkan sayapun terkadang bingung sendiri, kenapa daerah yang sudah jelas memasuki wilayah Jawa Barat malah berbicara dengan bahasa Jawa dan itupun kenapa harus ngapak, dan anehnya lagi daerah yang jelas masuk Jawa Tengah malah menggunakan bahasa Sunda. Seperti halnya daerah Cirebon, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran, daerah ini didalam peta sudah jelas daerah Jawa Barat tetapi kenapa sebagian penduduknya menggunakan bahasa Jawa ngapak. Serta daerah Cilacap, Ajibarang, Majenang, dan Wanareja, dalam peta daerah ini sudah jelas daerah Jawa Tengah tetapi sebagian penduduk daerah ini berbicara menggunakan bahasa Sunda. Hal ini masih menjadi perdebatan antara diri saya dengan diri saya sendiri hehe.
Pembaca jalananasik yang sedikit nakal dan banyak akal yang saya cintai. Ketika saya melanjutkan sekolah di jenjang SMK di salah satu kota di Priangan Timur Jabar, saya dikenal dengan sebutan nama ‘Jawa’ bahkan sebutan itu sangat melenceng dan jauh dari kemiripan dengan nama atau bahkan tubuh saya. Saya sih tidak masalah ketika di sebut saya orang Jawa karena memang keturunan dari Jawa. Teman saya selalu meledek dengan sebutan ‘Jawa’ untuk pengganti nama asli, hal ini sampai beredar ke kalangan Guru-Guru di sekolah, dan membuat saya terkenal. (sebagai orang yang tidak bisa bahasa sunda dengan baik) haha…. 
Masalah ini semakin rumit dan serius ketika saya sudah mulai menjamah dunia perkuliahan di salah satu Universitas di DIY. Disini saya tidak dianggap orang Jawa, dan juga tidak dianggap sebagai orang Sunda. Salah seorang teman saya berbicara seperti ini ‘kamu itu ga jelas sukunya, Mbahmu di Kalimantan trus rumahmu di Ciamis, sekolah SD+SMP di Ciamis, SMK di Banjar, sekarang Kuliah di Jogja, kamu tidak diakui di suku Sunda di Jawa juga saya tidak menerima kamu’ celoteh teman saya ini membuat saya semakin berfikir keras, dan telintas dalam fikiran ‘kenapa tidak, saya membuat suku baru saja untuk orang-orang seperti saya’ haha..
Tetapi ada hal yang membuat saya terus berfikir dan terfikirkan terus, hal ini disebabkan karena saya bisa berbicara menggunakan bahasa daerah Sunda, Jawa ngapak, dan Jawa. Saya dianggap sebagai orang yang meniru berbagai gaya orang lain. Kemudian saya mulai berfikir ‘iyakah saya orang jawa? Atau mungkin orang sunda?atau bahkan orang ngapak?’.
Mungkin saja saya adalah keturunan dari kerajaan Galuh, yang dahulunya bermusuhan dengan kerajaan Mataram di Jogja, atau mungkin sebaliknya hehe…. Tapi Seperti apapun saya dan apapun suku saya, Bahasa Indonesia akan tetap menjadi tali persaudaraan antar suku yang telah membedakan dengan bahasa daerah. Betul tidak penonton…
Sebenarnya masalah bahasa di daerah yang sudah saya sebutkan diatas adalah lumrah. Kenapa lumrah? Karena daerah tersebut adalah perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah, dan mungkin pada zaman Indonesia di jajah pada abad yang kebelakang terjadi Migrasi di daerah tersebut. Hal ini hanya Tuhan dan orang-orang dahulu yang berwenang dan hal ini sudah terjadi, saya hanya orang yang lahir di generasi yang sudah damai ini.
Do’aku selalu, semoga akan ada orang lain yang seperti saya hahaha…. Silahkan rangkul teman kalian yang unik-unik… dan tertawalah bersama kalian sebelum dikenakan pajak…
Iyong Ngapak, senajan ngapak tapi berakhlak

Penulis: Adipati Rangga
Tag : essai
1 Komentar untuk "Jawa, Ngapak, Sunda boleh!"

"Bahasa Sunda Galuh" kah harus disebutnya kang?

Back To Top